Pengerjaan mekanis logam biasanya
digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing,
sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan,
salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan
mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas
bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan
karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan
atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup
halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna
untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus.
Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja
menggunakan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses
penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa
menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa
berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa
juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 2.1.) yang
digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya
disebut Mesin Frais (Milling Machine).
Gambar 2 1. Skematik dari
gerakan-gerakan dan komponen-komponen dari (a) Mesin Frais vertical tipe
column and knee, dan (b) Mesin Frais horizontal tipe column and knee.
Mesin
Frais (Gambar 2.2.) ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional
manual) dan ada yang dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual
posisi spindelnya ada dua macam yaitu horizontal dan vertical. Sedangkan
Mesin Frais dengan kendali CNC hampir semuanya adalah Mesin Frais
vertical.
A. Klasifikasi Proses Frais
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini
berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau
terhadap benda kerja (Gambar 2.3).
Gambar
2.3. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab
milling), (b) frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end
milling).
1. Frais Periperal (Slab Milling)
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais
dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat
potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar
dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2. Frais Muka (Face Milling)
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar
tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan Teknik Pemesinan
188 hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan
selubung pisau.
3. Frais Jari (End Milling)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada
selubung pisau dan ujung badan pisau.
B. Metode Proses Frais
Metode proses frais ditentukan
berdasarkan arah relatif gerak makan meja Mesin Frais terhadap putaran
pisau (Gambar 2.4.). Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan
frais turun.
Gambar 2.4. (a)Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).
1. Frais Naik (Up Milling )
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional milling).
Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin
Frais (Gambar 7.4.). Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila
pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan.
Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah
seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses
frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena pada
mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak
dilengkapi backlash compensation.
2. Frais Turun (Down Milling)
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau
sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh Teknik
Pemesinan 189 jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja
disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses
frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal
kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena
pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan
dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional tidak
direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja Mesin
Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau. Proses pemesinan dengan
Mesin Frais merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat efektif,
karena pisau frais memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan
dengan pisau bubut, maka pisau frais analog dengan beberapa buah pisau
bubut (Gambar 2.5.). Pisau frais dapat melakukan penyayatan berbagai
bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan. Proses meratakan
bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa
dilakukan oleh pisau frais ( Gambar 2.6.).
Gambar 2 5. Pisau frais identik dengan beberapa pahat bubut.
Gambar 2 6. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal dan vertical.
0 komentar:
Posting Komentar